A  mati dengan cermat agar tahu persis, kapan harus khawatir dan kapan perlu menstimulasi anak secara intens. 
Setiap tahap perkembangan, baik motorik kasar maupun halus, jelas dr. Rini Sekartini, SpA, punya kurun waktu tertentu. Meski tidak bersamaan waktu munculnya, bisa saja saling tumpang tindih (overlapping) , berdekatan, dan berkelanjutan. Contohnya, bayi usia 5-7 bulan harus  sudah bisa duduk. "Namun di kurun waktu yang sama atau paling berselisih  hanya sebulan, dia juga sudah bisa menunjukkan perkembangan berdiri,"  kata dokter anak dari Subbagian Anak FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo,  Jakarta.
Yang harus diwaspadai adalah bila dalam kurun waktu itu  tonggak-tonggak perkembangan belum juga muncul. Di kotak bawah ini,  berikut perkembangan motorik kasar dan halus bayi usia 6-12 bulan:
Motorik Kasar
* DUDUK TANPA PEGANGAN (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)
Di usia ini bayi sudah mulai bisa duduk tanpa pegangan.
* BERDIRI DENGAN PEGANGAN (6,5 bulan - 8 bulan 3 minggu)
Setelah bisa duduk sendiri, orang tua bisa menstimulasinya dengan  menaruh anak di boks atau di lantai yang beralas. Kemudian letakkan  kursi/meja kokoh sebagai pegangan. Sedangkan bila di boks kayu, biasanya  anak akan mencoba berdiri sambil berpegangan pada tiang-tiang boks.
* BANGKIT UNTUK BERDIRI (7,5 bulan - 10 bulan)
Dari posisi duduk dan tangan memegang pegangan, bayi berusaha mencoba  bangkit untuk berdiri. Sebaiknya meja/kursi sebagai tempat pegangan  harus kokoh, hingga anak tidak mudah jatuh.
Selagi "dilepas" di lantai, sebaiknya jangan menggunakan kaos kaki  karena licin dan bisa membuatnya terpeleset lalu jatuh. Tentu saja  pengawasan orang tua sangatdiperlukan.
* BANGKIT LALU DUDUK (7 bulan 1 minggu - 10 bulan 1 minggu)
Semula bayi dalam posisi telungkup atau telentang. Kemudian ia akan  bangkit, mencoba merangkak dan mengangkat lengannya agar bisa tegak. Ia  juga mencoba mengangkat pantatnya, kemudian duduk. Orang tua bisa  membantunya dengan menarik atau memegang kedua tangannya. Agar bayi  terangsang melakukan kegiatan ini, sering-seringlah menaruhnya di tempat  tidur atau kasur di lantai.
* BERDIRI 2 DETIK (9 bulan 1 minggu - 12 bulan)
Bayi betul-betul sudah bisa lepas dari pegangan, bahkan orang tua  bisa menghitung dia berdiri dalam 2 detik. Setelah itu biasanya jatuh  lagi karena keseimbangannya belum begitu baik. Namun jatuhnya tidak  tergeletak dengan kepala terantuk ke lantai, melainkan dengan posisi  terduduk. Karena itu, agar jatuhnya enak, sebaiknya lantai diberi alas.
* BERDIRI SENDIRI (10 bulan 1 minggu - 13 bulan 3 minggu)
Anak sudah tidak berpegangan lagi ketika berdiri. Kini ia sudah memiliki kestabilan, hingga tidak terjatuh.
* MEMBUNGKUK KEMUDIAN BERDIRI (11 bulan - 14 bulan)
Anak sudah bisa berdiri sekaligus dapat membungkuk menuju posisi  jongkok, kemudian berdiri tegak lagi. Orang tua bisa menstimulasinya  dengan menaruh mainan atau barang yang bisa menarik perhatiannya di  lantai.
* BERJALAN DENGAN BAIK (11 bulan - 15 bulan)
Sebelum bisa berjalan, biasanya orang tua mulai menitahnya. Bisa  dengan memegangi kedua tangannya atau kalau merasa khawatir bisa pegangi  bagian ketiaknya. Lama waktu menitah tak ada batasan. Di usia belajar  berjalan ini (sekitar 13 atau 14 bulan), anak masih takut-takut dan  kadang jatuh.
Untuk menstimulasi anak agar mau belajar jalan, harus hati-hati.  Jangan sampai anak trauma dan akhirnya malah takut berjalan. Kalau  sampai terjatuh dan membuat anak merasa sakit sekali, umumnya membuat  anak jadi trauma. Sebaiknya, saat anak sedang belajar jalan, orang tua  harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai ada benda-benda  kecil di lantai yang bisa terinjak dan membuatnya kesakitan atau malah  terpeleset dan jatuh.
Selain itu, tidak dianjurkan menggunakan baby walker karena tidak melatih bayi melangkah atau mengangkat kakinya, hingga kemampuannya melangkah kurang terasah. Soalnya, baby walker hanyalah menggeser anak berpindah tempat dan bukan melangkah. Jauh lebih baik melatihnya dengan menitah anak.
Agar anak bisa cepat dilepas dari titah, harus ada dukungan dari  orang tua. Usahakan ada dua orang yang menstimulasinya belajar jalan.  Seorang memegangnya dan seorang lain berjaga di depannya dengan jarak  yang disesuaikan. Artinya, bila anak baru mampu berjalan selangkah dua  langkah, si penjaga ini berjarak selangkah dua langkah pula. Bila sudah  mulai agak lancar, jarak tersebut bisa semakin dijauhkan. Dengan  demikian anak memiliki rasa percaya diri. Ia tahu persis, kalaupun  jatuh, ada orang yang berjaga di depannya dan siap melindunginya.
* BERJALAN MUNDUR (12 bulan 1 minggu - 16 bulan)
Setelah kemampuan jalannya membaik, dengan sendirinya anak akan mulai  belajar mundur. Ini merupakan salah satu bentuk eksplorasinya. Kelak ia  pun akan belajar berjalan ke samping kiri-kanan, memutar, lalu belajar  berlari.
Motorik Halus
Banyak orang tua, kata Rini , yang kurang memperhatikan kemampuan motorik halus. Padahal, ini  penting dan lebih bermakna karena mengarah pada intelegensia anak. Dari  sinilah nantinya akan terlihat kemampuan anak menulis. "Anak yang selagi  di playgroup atau TK belum bisa memegang pensil dengan benar, ternyata di usia  sekolah kemampuan menulisnya kurang baik." Berikut perkembangan motorik  halus bayi usia 6-12 bulan:
* MENGAMBIL 2 KUBUS (5 bulan 3 minggu - 9 bulan 3 minggu)
Ukuran kubus biasanya sekitar 1 inci atau 2,5 cm, tidak terlalu besar  juga tak kelewat kecil. Kalau terlalu kecil, sulit dipegang dan kelewat  besar juga sulit diraih. Gunakan kubus dari bahan kayu yang cukup aman  yakni sudut-sudutnya tidak lancip. Di usia ini bayi sudah mulai bisa  mengambil satu per satu kubus dengan jemarinya.
* MEMEGANG DENGAN IBU JARI DAN TELUNJUK (7,5 bulan - 10,5 bulan)
Biasanya yang dijadikan parameter objeknya adalah kismis mengingat  ukurannya yang relatif kecil sekaligus aman jika termakan oleh anak.  Taruh kismis di hadapannya dan dia akan mengambilnya dengan cara  menjimpitnya menggunakan jari-jemarinya.
* MEMBENTURKAN 2 KUBUS (6 bulan 3 minggu - 11 bulan)
Anak sudah bisa memegang kubus-kubus yang digunakan di tahap  perkembangan sebelumnya. Dengan kedua tangannya, ia akan melakukan  gerakan membentur-benturkan kedua kubus tersebut.
* MENARUH KUBUS DI BAWAH (10 bulan - 14 bulan)
Ketika memegang kubus, anak sudah bisa menggunakan dua atau tiga jari  lainnya. Ia kemudian akan memasukkan kubus tersebut ke dalam wadah.
* CORAT-CORET (12 bulan - 16,5 bulan)
Meski belum bisa memegang alat tulis dengan benar, anak sudah bisa  mencoret-coret. Untuk mengakomodir kemampuan tersebut, beri kertas dan  pensil warna yang tak berujung lancip. Sebaiknya jangan pilih krayon  atau spidol karena biasanya menempel/membekas di tangan. Belum lagi anak  cenderung memasukkan segala sesuatu ke mulut (fase oral).
* MENGAMBIL & MENUNJUKKAN MANIK-MANIK (12,5 bulan - 19,5 bulan )
Orang tua bisa mengajarinya dengan menaruh kismis dalam botol. Lalu  balikkan botol sehingga isinya tumpah. Ambil kismisnya dan tunjukkan  padanya. Minta anak melakukan hal sama.
Leher maupun mulut botol sebaiknya tidak terlalu lebar ataupun  terlalu kecil. Kalau terlalu lebar anak cenderung akan mengambil  kismisnya dengan memasukkan seluruh tangannya dan bukan cuma jarinya.  Sedangkan kalau terlalu kecil, kismis akan susah keluar dari botol.
Dedeh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
CORONA
hmmm... sudah lama tdk sekolah, sejak ada virus corona sekolah libur, kantor libur dan toko banyak yang tutup. Sejak bulan Maret 2020 sekola...
- 
Yeaaa.....selamat buat kakak2 designer angkatan berapa gak tau hehehe, karyanya bagus2, Terimakasih Letta diberikan kesempatan bawain baju2 ...
 - 
hmmm... sudah lama tdk sekolah, sejak ada virus corona sekolah libur, kantor libur dan toko banyak yang tutup. Sejak bulan Maret 2020 sekola...
 - 
Minggu 10 November 19 , ayah sepedaan, mama ajak kita ke rumah tante puji , disana litosan ama ngobrol2. temennya mama yang datang cuma tant...
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar