08 Maret 2011

Aktivasi otak tengah tidak serta merta menjadikan anak cerdas

Aktivasi Otak Tengah (AOT) sedang marak dibicarakan, diliput media massa, dan menjadi trend di kalangan menengah ke atas - itu karena biaya mengikuti AOT ini tidak bisa dibilang murah. Inti dari AOT adalah mengaktifkan otak tengah  sehinga otak kanan (emosional, EQ)  dan otak kiri (IQ, intelektual) dapat berkembang maksimal.

Betul, bahwa segera setelah mengikuti AOT , anak akan memiliki kemampuan yang lebih dan salah satu hasil yang langsung dapat terlihat adalah kemampuan untuk membaca dengan mata tertutup. Tetapi, tentu bukan itu tujuan utamanya. Yang kita harapkan adalah anak yang mempunyai konsentrasi tinggi, daya ingat yang baik, kreatif dan semua hal positif yang menunjang perkembangannya menjadi anak yang cerdas secara emosional dan intelektual. Semua hasil positif yang dijanjikan atau yang kita harapkan, tidak serta merta didapat secara otomatis setelah mengikuti AOL. Tetap diperlukan bimbingan yang intensif untuk terus melatih kemampuan yang diperoleh setelah AOT.

Banyak pro kontra tentang AOT yang terus berkembang yang sebenarnya tidak perlu menjadi perhatian kita. Fokus kita seharusnya pada persamaan persepsi bahwa yang baik bukan jenius tapi yang seimbang antara kecerdasan emosional (EQ) dan Intelektual (IQ) sehingga muncullah kecedasan spritual (SQ) yang juga baik.

Jadi, kalau kita belum mampu atau tidak mau mengikutsertakan anak kita pada program AOT, minimal kita melatih agar otak kiri dan otak kanan anak berkembang sama baiknya dan menjadi seimbang. Latihan yang sudah kita kenal adalah adalah :

1. Tangan kanan menepuk-nepuk kepala, tangan kiri melakukan gerakan memutar di atas perut. Lakukan dalam 8 hitungan, lalu lakukan yang sebaliknya.

2. Kepalkan tangan kanan dan lakukan gerakan seperti menumbuk pada paha kanan, sementara tangan kiri melakukan mengelus paha kiri. Lakukan dalam 8 hitungan, lalu lakukan yang sebaliknya.

Beberapa senam otak lainnya :

1. Gerakan Silang
Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping atau belakang. Agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.
Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi dan bagian yang mengungkapkan informasi, sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

2. Olengan Pinggul
Cara: Duduk dilantai. Posisi tangan dibelakang, menumpi ke lantai dengan siku di tekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks.
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.

3. Pengisi Energi
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.

4. Menguap Berenergi
Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.

5. Luncuran Gravitasi
Cara: Duduk di kurasi dan silangkan kali. Tundukkan badan dengan lengan ke dapan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti.
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.

6. Tombol Imbang
Cara: Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lalukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan itu dagu rileks dan kepala dalam posisi normal menghadap ke depan.
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif
(Buku: Brain Gym, Paul E. Dennison PhD, Gail E. Dennison, Penerbit PT. Grasindo)

Semoga bermanfaat ya !

Salam,

[bi-bi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CORONA

hmmm... sudah lama tdk sekolah, sejak ada virus corona sekolah libur, kantor libur dan toko banyak yang tutup. Sejak bulan Maret 2020 sekola...